Keistimewaan dan Kedudukan Masjid Al Aqsha Bagi Umat Islam


1. BAITUL MAQDIS KIBLAT PERTAMA UMAT ISLAM

Di Madinah terdapat saksi sejarah yang nyata dan menguatkan peristiwa perpindahan kiblat, yaitu Masjid Qiblatain (Masjid dua kiblat) yang mana di situlah kaum muslimin mendirikan satu solat, setengahnya menghadap ke Baitul Maqdis dan setengahnya lagi menghadap ke Ka’bah di Makkah. Sampai sekarang Masjid ini tetap berdiri dengan beberapa renovasi oleh pemerintah Saudi Arabia. Bagaimana mungkin kita akan melupakan bukti-bukti jelas yang telah diapaparkan dalam al-Qur’an. Tidaklah seorang muslim yang melupakan Baitul Maqdis melainkan mereka yang sudah jauh dari sentuhan-sentuhan ayat al-Qur’an.

Firman Allah swt, artinya: “Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulunya mereka telah berkiblat kepadanya?”, Katakanlah “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya kejalan yang lurus… dan Kami tidaklah menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan Allah tidak akan mensia-siakan imanmu.“ (Al-Baqarah:142-143)

2. BAITUL MAQDIS NEGERI ISRA’ DAN MI’RAJ

Allah telah menjadikan Baitul Maqdis sebagai perhentian terakhir perjalanan Isra’ di bumi dan permulaan perjalanan Mi’raj ke langit. Iradah Allah SWT telah menghendaki untuk memulai perjalanan Isra’ Nabi Muhammad s.a.w di bumi pada malam yang penuh berkat itu dari Masjidil Haram di Mekah.

Allah menghendaki akhir terminal perjalanannya di bumi di Masjidil Aqsa. Hal tersebut bukan sesuatu yang kebetulan atau sia-sia, tetapi ia merupakan peraturan Ilahi dan demi hikmah rabbani, yaitu supaya penutup para Rasul bertemu dengan para Rasul dan Beliau menjadi imam mereka dalam solat. Hal ini merupakan isyarat pemberitahuan tentang pemindahan kepemimpinan agama bagi dunia dari Bani Israel kepada umat yang baru, Rasul yang baru, Kitab yang baru, yaitu umat sedunia, Rasul sedunia dan Kitab sedunia, sebagaimana firman Allah s.w.t: Surat Al-Isra’, Artinya :
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami” (Al-Isra ‘: 1)

3. BAITUL MAQDIS KOTA BESAR ISLAM KETIGA

Baitul Maqdis adalah kota ketiga terbesar dalam Islam, kota terbesar pertama adalah Mekah al-Mukarramah yang dimuliakan Allah dengan Masjidil Haram-Nya; dan kota besar Islam yang kedua adalah Madinah Al-Munawwarah yang dimuliakan Allah dengan adanya Masjid An-Nabawi dan mengandungi makam Rasulullah SAW dan kota terbesar yang ketiga dalam Islam adalah Baitul Maqdis yang dimuliakan Allah dengan Masjidil Aqsa yang diberkati sekelilingnya oleh Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan apa yang disebut dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa Nabi SAW bersabda, yang bermaksud:
“Janganlah kamu bersegera untuk mengadakan perjalanan kecuali untuk menuju tiga masjid yaitu Masjidil Haram, Masjidil Aqsa dan Masjidku ini.” al-hadis

4. NEGERI PERSIAPAN JIHAD

Baitul Maqdis bagi kaum Muslimin adalah negeri persediaan dan jihad. Keterangan Al-Qur’an tentang Masjidil Aqsa dan penjelasan hadis tentang fadilah solat di sana adalah merupakan suatu khabar gembira bahwa Baitul Maqdis akan ditakluki oleh Kaum Muslimin karena pada zaman Rasul SAW Baitul Maqdis belum dapat ditakluki oleh kaum Muslimin) dan akan menjadi milik kaum Muslimin.

Mereka akan memperbanyakkan pemergian (musafir) ke masjidnya untuk beribadah di sana. Hal ini telah terbukti di mana dahulunya kota ini bernama Eliyah telah dapat ditakluki pada zaman khalifah yang kedua Umar ibnu Al-Khatab. Panglima tentera agungnya yang bernama Sofruniyus mensyaratkan bahwa kunci kota itu tidak akan diserahkan kecuali terus kepada Khalifah itu sendiri dan tidak kepada salah seorang dari panglimanya.

Sejak jatuhnya Baitul Maqdis pada Juni 1967, Israel telah melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan menyakitkan hati umat Islam terhadap masjid al-Aqsha. Berikut ini adalah bentuk-bentuk kejahatan mereka terhadap masjid al-Aqsha :

1) Menciptakan ritual baru di dinding Masjid al-Aqso yang disebut “Dinding Ratapan” satu bentuk peribadatan baru yang tidak tertulis didalam kitab Taurot, Talmut maupun kitab-kitab kuno para pemimpin agamanya. Kawasan tersebut dirampas dari umat Islam.

2) Membakar masjid al-Aqsha pada tahun 1969.

3) Menggali berpuluh-puluh terowongan dan menciptakan ruang-ruang khusus untuk ritual, musium dll yang berada tepat dibawah masjid al-Aqsha.

4) Membangun sebuah kota agama untuk para wisatawan asing maupun lokal, dan bisa dinikmati oleh para pengunjung khususnya para generasi muda Yahudi.

5) Israel sengaja membuat kota wisatawan itu dari batu-batu buruk dan arsitektur klasik yang seakan-akan menggambarkan bahwa ia telah berusia ratusan tahun, gunanya untuk mengelabuhi para wisatawan dan khususnya generasi baru Yahudi bahwa Haikal Sulaiman itu memang wujud dibawahnya.

6) Mengizinkan para wisatawan asing maupun lokal untuk memasuki masjid al-Aqsha.

7) Melarang umat Islam yang berusia dibawah 44 tahun memasuki dan solat didalam masjid al-Aqsha. Mendirikan pemukiman-pemukiman baru bagi warga Yahudi yang dekat dengan masjid dengan cara merampas tanahnya dari para pemiliknya bangsa Palestina. Sehingga Masjid al-Aqsha sekarang sudah mulai terkepung dengan pemukiman-pemukiman baru warga Yahudi.

9) Membangun tempat-tempat maksiyat semisal cafe-cafe untuk berdansa dan meminum-minuman keras persis di depan mihrab masjid al-Aqsha.
Seluruh mata dunia dan umat Islam menyaksikan perkembangan yang sangat menyedihkan atas arogansi Zionis Israel terhadap masjid al-Aqsha. Sudah terbukti, beberapa waktu belakangan ini Israel dengan sengaja dan terus menerus dan semakin berani, melakukan serangan demi serangan ke jantung Masjid Al-Aqsha yang menjadi kiblat pertama umat Islam di tengah-tengah lalainya umat Islam. Langkah serangan itu seperti membuka sinagog Kharaab di kota lama Al-Quds setelah selama 4 tahun mempersiapkan sinagog ini.

Serangan-serangan intensif terus dilakukan terhadap penduduk al-Quds : pengusiran penduduk, penghancuran rumah-rumah, pengepungan rakyat, penggalian di masjid al-Aqsha, penyitaan tanah dan pendirian pemukiman baru bagi yahudi dari lahan-lahan yang dirampas. Semua itu menunjukkan dimensi tekad Israel untuk menantang hukum dan keinginan internasional, dan kegetolan mereka dalam menghinakan Arab dan negara-negara Islam, dan kedalaman pembangkangan mereka terhadap acuan-acuan dari proses perdamaian, dan pengabaian mereka atas segala upaya internasional yang dikerahkan untuk kembali melakukan negosiasi dengan umat Islam.

Bentuk kejahatan terbaru zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsa sekarang ini adalah melalui cara penutupan dan penyerbuan atas sejumlah sekolah Islam yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsa, penyerbuan beberapa rumah di wilayah sekitarnya, penutupan SMU Putri Al-Aqsa yang terletak persis di dalam Masjid Al-Aqsha, dan pengusiran para siswi dari sana, pengusiran umat Islam yang
sedang iktikaf padahal mereka adalah orang-orang tua dan juga penutupan SMU Syariah di dalam Masjid Al-Aqsa, pelarangan terhadap para pemuda untuk salat didalamnya. Penangkapan warga yang melawan peraturan jahat zionis Israel.

Kesemuanya ini tersimpul dalam pengepungan atas Masjid Al-Aqsa secara ketat, sehingga mengurangi jumlah jamaah shalat, sekaligus menjauhkan umat Islam dari kepemilikan masjid ini. Israel juga terus menerapkan rencana-rencana jahatnya di Al-Quds Timur dan melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sangat serius.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Adz-Dzikr (pemberi peringatan) merupakan salah satu dari nama lain Al-Qur'an. Allah menyebut nama Adz Dzikr diantaranya dalam surat Al Hijr (yang artinya): “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS.Al-Hijr/15:9). Adz-Dzikr juga merupakan asal-usul kata dzikir yang menurut syariat Islam berarti mengingat Allah SWT.

2 komentar:

  1. Subhanallah..............
    Warisan Rasulullah ini. Selalu menjadi topik hangat pers internasional.

    ReplyDelete
  2. banyak yang mengira kalau masjid sakrah itu sebagai masjid al aqsha, jadi ini bisa dimanfaatin yahudi buat meruntuhkan al aqsha. jadi jangan sampe kita keliru...

    ReplyDelete