Silaturahmi in Tour (Bu Yayuk, Madame Tri, serta Pak Djoko!)
Sepulang dari siltour, Bu Yayuk berpesan
Ibu bangga pada teman-teman SAI terutama ke adik-adik yang sudah kalian wakili, tradisi yang baik silaturahmi ke bapak dan ibu guru sudah berhasil membuktikan bisa menerapkan pendidikan yang kami berikan insya Allah kelak kalian semua menjadi orang yang sukses meniti karir dan ingat pada almamater dan civitas akademika seperti Ibu yang sampai skrg masih mengikat tali persaudaraan dengan teman dan bapak ibu guru SMP, SMA, dll yang sdh 45 tahun yang lalu, aamiin, aamiin, aamiin
MasyaAllah *-*
🎊Silaturahmi in Tour (siltour)🎊
oleh Divisi Ukhuwah,
yang dilaksanakan pada
📅 Jum'at, 30 Juni 2017
Alhamdulillah sukses besar!
Silaturahmi? Menurut kbbi
silaturahmi/si·la·tu·rah·mi/ n tali persahabatan
(persaudaraan): malam --; tali --;
sedangkan
bersilaturahmi/ber·si·la·tu·rah·mi/ v mengikat tali persahabatan
(persaudaraan): mereka - ke rumah sanak saudaranya
Seperti yang tertera pada https://goo.gl/yL4Vke
Ada beberapa Keutamaan Menyambung Tali Silaturahmi dalam
Islam, lho!
1. Merupakan konsekuensi iman kepada Allah SWT
Silaturahmi adalah tanda-tanda seseorang beriman kepada
Allah SWT; sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra
ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
” مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ
ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”
2. Dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizqinya
Orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya serta menjalin
silaturhami akan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya. Sebagaimana
hadist Rasullullah SAW yang berbunyi
” مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ
فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “
“Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”
3. Terhubung dengan Allah SWT
Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan
dengan Allah SWT sebagaimana disebutkan hadist yang diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra ia berkata sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
” إَنَّ اللهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ قَامَتِ
الرَّحِمُ فَقَالَتْ:هَذَا مَقَامُ الْعَائِذُ بِكَ مِنَ الْقَطِيْعَةِ. قَالَ: َنعَمْ,
أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكَ وَأَقْطَعَ مَنْ َقطَعَكَ؟ قَالَتْ: بَلَى.
قَالَ: فَذَلِكَ لَكَ ”
“Sesungguhnya Allah swt menciptakan makhluk, hingga apabila
Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah
kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman:
“Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau
dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: iya. Dia berfirman:
“Itulah untukmu”
3. Penyebab Masuk surga dan dijauhkan dari neraka
Balasan orang yang menyambung tali silaturahmi adalah
didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana yang tertera
dalam hadist berikut ini :
” تَعْبُدُ اللهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ
وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ “
“Engkau menyembah Allah swt dan tidak menyekutukan sesuatu
dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali
silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim)
Dan dalam satu riwayat:
” إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُهُ بِهِ دخَلَ َالْجَّنََّةَ “
“Jika dia berpegang dengan apa yang Kuperintahkan kepadanya
niscaya ia masuk surga.”
4. Merupakan bentuk Ketaatan kepada Allah SWT
Menyambung tali silaturahmi adalah salah satu hal yang
diperintahkan oleh Allah SWT maka dengan menjalankan perintahnya maka kita taat
kepada Allah SWT. Menjalin silaturahmi juga merupakan salah satu cara meningkatkan
akhlak terpuji.
Allah swt berfirman:
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَآأَمَرَ اللهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيَخشَوْنَ
رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ
“dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah
perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut
kepada hisab yang buruk” (QS. Ar-Ra’d :21)
5. Pahalanya seperti memerdekakan budak
Sebuah hadist meriwatkan bahwa dari Ummul mukminin Maimunah
binti al-Harits radhiyallahu ‘anha, bahwasanya dia memerdekakan budak yang
dimilikinya dan tidak memberi kabar kepada Nabi saw sebelumnya, maka tatkala
pada hari yang menjadi gilirannya, ia berkata: Apakah engkau merasa wahai
Rasulullah bahwa sesungguhnya aku telah memerdekakan budak (perempuan) milikku?
Beliau bertanya: “Apakah sudah engkau lakukan?” Dia menjawab: Ya. Beliau
bersabda:
” أَمّا إِنَّكِ لَوْ أَعْطَيتِهَا أَخْوَالَكِ كَانَ أَعْظَمَ
ِلأَجْرِكِ “
“Adapun jika engkau memberikannya kepada paman-pamanmu niscaya
lebih besar pahalanya untukmu.”
6. Bersedekah terhadap keluarga sendiri tidak
seperti sedekah terhadap orang lain
Mengunjungi sanak saudara dan bersedekah adalah salah satu
perbuatan mulia dan memiliki faedah yang besar. ( baca keutamaan
bersedekah )Bersedekah kepada keluarga lebih diutamakan daripada
bersedekah kepada orang lain dan bisa menghindari dari perbuatan riya.
Bersedekah kepada keluarga dan orang lain kemudian menceritakannya atau riya
adalah salah satu dari hal-hal
yang menghapus amal ibadah sedekah tersebut,
Hal ini dianjurkan kepada setiap umat muslim sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist dari Salman bin ‘Amir ra, dari Nabi saw beliau bersabda:
” الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ
اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ “
“Sedekah terhadap orang miskin adalah sedekah dan terhadap
keluarga sendiri mendapat dua pahala: sedekah dan silaturahmi.” (HR Tirmidzi)
Demikian pula dengan hadits Zainab ats-Tsaqafiyah
radhiyallahu ‘anha, istri Abdullah bin Mas’ud ra, ketika ia pergi dan bertanya
kepada Nabi saw: Apakah boleh dia bersedekah kepada suaminya dan anak-anak
yatim yang ada dalam asuhannya? Maka Nabi saw bersabda:
” لَهَا أَجْرَانِ: أَجْرُ الْقَرَابَةِ وَأَجْرُ الصَّدَقَةِ
“
“Untuknya dua pahala, pahala kekeluargaan dan pahala sedekah.”
(HR Bukhari dan Muslim)
Meskipun silaturahmi memiliki banyak keutaam tidak sedikit
orang yang meninggalkannya. Menyepelekan bersilaturahmi bukanlah hal yang baik.
Meskipun orang yang kita kunjungi berbuat zhalim, melakukan fitnah atau memiliki sifat
sombong kepada kita namun tetap saja kita harus menjalin tali
silaturahmi yang baik sebagaimana yang disebutkan dalam hadist berikut :
Dan dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra aku berkata: Ya Rasulullah,
ceritakanlah kepadaku tentang amalan yang utama, maka beliau bersabda:
” صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ
ظَلَمَكَ “
“Sambunglah orang yang memutuskan (hubungan dengan)mu,
berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang
yang berbuat zalim kepadamu” (HR Ahmad)
Orang yang memutuskan silaturahmi tidak hanya berdosa besar
melainkan juga akan diberikan ganjaran sebagaimana yang hadist berikut :
” اَلرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُوْلُ: مَنْ وَصَلَنِي
وَصَلَهُ اللهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللهُ “
“Rahim bergantung di Arys seraya berkata: Barangsiapa yang
menyambung hubunganku niscaya Allah swtmenyambungnya, dan barangsiapa yang
memutuskan aku niscaya Allah swt memutuskan hubungan dengannya” (HR
Bukhari dan Muslim)
” مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ
فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يُدَّخَرُ لَهُ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ
الرَّحِمِ “
“Tidak ada dosa yang Allah swt lebih percepat siksaan kepada
pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan
zalim dan memutuskan tali silaturahmi” (HR Tirmidzi)
Dan diriwayatkan bahwa orang yang memutuskan tali
silaturahmi, amalannya tidak akan diterima, dari Abu Hurairah ra ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:
” إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيْسٍ لَيْلَةَ
الْجُمُعَةِ فَلاَ يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ “
“Sesungguhnya amal ibadah manusia diperlihatkan setiap hari
Kamis malam Jum’at, maka tidak diterima amal ibadah orang yang memutuskan
hubungan silaturahmi” (HR Ahmad)
Abdullah bin Abi Aufa ra, ia berkata: Aku mendengar
Rasulullah saw bersabda:
” لاَ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ عَلَى قَوْمٍ فِيْهِمْ قَاطِعُ رَحِمٍ
“
“Rahmat tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat
orang yang memutuskan tali silaturahmi” (HR Muslim
Dan orang yang memutuskan tali silaturahmi terancam tidak
bisa masuk surga, dari Abu Muhammad Jubair bin Muth’im ra, dari Nabi saw beliau
bersabda:
” لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ “
“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan
(silaturahmi)” (HR Bukhari dan Muslim)
Demikianlah keutamaan menyambung tali silaturahmi dan
ganjaran yang kita peroleh jika melakukannya ataupun meninggalkannya. Islam
mengajarkan kita untuk selalu meiliki akhlak terpuji dan beramal shaleh.
mengunjungi sanak saudara dan menjaga lisan sangatlah diutamakan karena bahaya
lidah sangatlah besar. Semoga kita senantiasa mendapat hidayah
Allah SWT dan terhindar dari siksa di hari kiamat. Aamiin
ABOUT THE AUTHOR
Adz-Dzikr (pemberi peringatan) merupakan salah satu dari nama lain Al-Qur'an. Allah menyebut nama Adz Dzikr diantaranya dalam surat Al Hijr (yang artinya): “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS.Al-Hijr/15:9). Adz-Dzikr juga merupakan asal-usul kata dzikir yang menurut syariat Islam berarti mengingat Allah SWT.
0 komentar:
Post a Comment