kikir2/ki·kir/ a terlampau hemat memakai
harta bendanya; pelit; lokek; kedekut (https://goo.gl/qWFmry)
Dalam Islam, sehingga tidak mau bersedekah.
Allah yang memberi kita rezeki, tapi saat dituntut untuk
menginfakkan sebagian rezeki itu di jalan Allah, sering kita merasa keberatan.
Bahkan ada orang yang tidak mau sama sekali. Naudzubillahimindzalik
Tapi memang pada umumnya manusia itu memang pelit/kikir:
Allah SWT berfirman:
قُلْ لَّوْ اَنْـتُمْ تَمْلِكُوْنَ خَزَآئِنَ رَحْمَةِ رَبِّيْۤ
اِذًا لَّاَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْاِنْفَاقِ
ۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ قَتُوْرًا
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu
tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir;
maksudnya sangat bakhil."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 100)
Oleh karena itu, kita hendaknya mempelajari firman Allah dan sabda Nabi kita agar bisa terhindar dari penyakit kikir.
Allah SWT berfirman:
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ
مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْـرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ
هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا
بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَ لِلّٰهِ
مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗ وَاللّٰهُ
بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta
yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan
itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta
yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat.
Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 180)
Sesungguhnya harta yang kita simpan itu bukan harta kita yang sejati. Saat kita mati tidak akan ada gunanya bagi kita. Begitu pula dengan harta yang kita pakai untuk hidup bermegah-megahan seperti beli mobil dan rumah mewah.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَـكَنُوْدٌ
وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌ
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ
“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima
kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri)
keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta”
(QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 6-8)
Allah SWT berfirman:
وَاَمَّا مَنْۢ بَخِلَ
وَاسْتَغْنٰى
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنٰى
فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرٰى
وَمَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗۤ اِذَا تَرَدّٰى
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup
serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya
(jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah
binasa” (QS. Al-Lail 92: Ayat 8-11)
Harta yang bermanfaat bagi kita di akhirat à harta yang kita belanjakan di jalan Allah (disedekahkan), yang InsyaAllah akan jadi pahala; istana surga seluas langit dan bumi.
Allah SWT berfirman:
Harta yang bermanfaat bagi kita di akhirat à harta yang kita belanjakan di jalan Allah (disedekahkan), yang InsyaAllah akan jadi pahala; istana surga seluas langit dan bumi.
Allah SWT berfirman:
اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَـكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِ ۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوْا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيْرٌ
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah
sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka
orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari
hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al-Hadid 57: Ayat 7)
Dalam QS. Al-Hadid 57: Ayat 21, Allah SWT berfirman:
سَابِقُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَ الْاَرْضِ ۙ اُعِدَّتْ
لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ ۗ
ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari
Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia
Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai
karunia yang besar.”
Banyak orang kikir enggan bersedekah karena takut berkurang
hartanya. Takut miskin. Padahal itu adalah godaan setan:
Allah SWT berfirman:
اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْـفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَآءِ ۚ وَاللّٰهُ
يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا
ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۚ
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan
dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu
ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 268)
Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan
pelit.
Yuk, hijrah menjadi pribadi yang lebih baik dari hari
sebelumnya! Hammasah!
(sumber: https://goo.gl/Bpdd4U)
ABOUT THE AUTHOR
Adz-Dzikr (pemberi peringatan) merupakan salah satu dari nama lain Al-Qur'an. Allah menyebut nama Adz Dzikr diantaranya dalam surat Al Hijr (yang artinya): “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS.Al-Hijr/15:9). Adz-Dzikr juga merupakan asal-usul kata dzikir yang menurut syariat Islam berarti mengingat Allah SWT.
0 komentar:
Post a Comment